Tebarkan salam

Bismillah wal hamdulillah wa sholatu wa salamu ’ala man laa nabiyya ba’dah.
Sedikit kupasan ceramah Ustad Akhmad Saikhu pagi ini. Beliau menyampaikan intisari dari kitab hadist untuk membiasakan diri menebarkan salam. Saat ini begitu banyak nilai-nilai dalam islam yang pada hari ini semakin terasa asing bila diterapkan dalam kehidupan. Salah satu contohnya adalah menebarkan salam antar sesama saudara kita yang muslim. Jikapun mampu diterapkan, itupun hanya sebatas terucapkan pada orang-orang yang kita kenal.

Sadarkah kita bahwa setiap muslim sesungguhnya bersaudara? Mungkin banyak dari kita yang lebih akrab dengan ucapan “Selamat pagi, selamat siang, ataupun selamat malam”. Padahal ucapan-ucapan tersebut jauh dan kering dari semangat persaudaraan jika dibandingkan dengan ucapan salam dalam islam, yakni
“Assalamu’alaikum”.

Ucapan salam dalam islam sesungguhnya merupakan do’a seorang muslim terhadap saudara muslimnya. 

"Namun, janganlah jadikan ucapan salam hanya sekedar ucapan layaknya ucapan selamat pagi ataupun selamat siang, yang terucap tanpa penjiwaan serta dibarengi ruh kasih sayang dan persaudaraan di dalamnya, karena sesungguhnya Assalaam merupakan nama dari nama-nama Alloh SWT yang diletakkan di bumi. (HR. Bukhari)
"

Selain itu Ustad Akhmad Saikhu juga menekankan untuk melakukan adab-adab bertamu yang tidak lepas dari adab memberi salam, seperti firman Allah dalam surat An Nur :

“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.” (An Nur: 61)


Ustad juga menyampaikan bahwa ada sahabat yang menanyakan kepada Rasulullah, wahai Rasul perihal apa yang baik dalam islam itu? Jawaban Rasul tertulis dalam hadis di bawah ini :

Dari Abdullah bin Salam, Rosulullah bersabda, “Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam di antara kalian, berilah makan sambunglah tali silaturahmi dan sholatlah ketika manusia tidur malam, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (Shohih. Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Dari tulisan lain (aqidahislam.wordpress.com) disimpulkan secara garis besar etika salam adalah sbb :

1. Memulai salam adalah sunnah bagi setiap individu 
2. Menjawab salam hukumnya wajib, berdasarkan kesepakatan para ulama. 
3. Salam yang paling utama yaitu dengan mengucapkan Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh, kemudian Assalamu’alaikum warohmatulloh dan yang terakhir Assalamu’alaikum. 
4. Menjawab salam hendaknya dengan jawaban yang lebih baik, atau minimal serupa dengan yang mengucapkan.
Allah berfirman “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (An Nisa: 86) 

Imron bin Husain berkata, “Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi seraya mengucapkan Assalamu ‘alaikum. Maka nabi menjawabnya dan orang itu kemudian duduk. Nabi berkata, “Dia mendapat sepuluh pahala.” Kemudian datang orang yang lain mengucapkan Assalamu ‘alaikum warohmatulloh. Maka Nabi menjawabnya dan berkata, “Dua puluh pahala baginya.” Kemudian ada yang datang lagi seraya mengucapkan Assalamu ’alaikum warohmatullohi wa barokatuh. Nabi pun menjawabnya dan berkata, “Dia mendapat tiga puluh pahala.” (Shohih. Riwayat Abu dawud, Tirmidzi dan Ahmad)

InsyaAllah kita bisa mengamalkannya, siapa lagi yang akan menghidupkan agama ini kalau bukan kita sendiri umat nabi Muhammad. Percayalah Allah masih memberikan kesempatan dunia ini karena masih adanya orang-orang mukminun yang menegakkan ajaran Islam yang sesuai dengan Al Quran dan Sunnah Rasululah.

0 komentar:

Posting Komentar