menjauhi yang haram dan yang meragukan

Assalamualaykum warrahmatullahi wabbarakatuh



Sedikit mau sharing, kemarin selepas dzuhur ada pengajian dengan topik "Subhat", sayang tidak bisa cerita banyak. Kemarin sedikit banyak menyinggung dengan dunia pekerjaan. Beberapa informasi saya cari dari beberapa sumber yang terkait dengan materi yang di dapat kemarin.



Mungkin informasi yang saya tuliskan di bawah ini bisa jadi renungan kita terutama godaan yang sering datang kepada kita. Apalagi hal-hal yang kadang masih membuat kita ragu-ragu.



Pada saat seseorang yang telah digaji untuk bekerja, maka harta apapun selain gaji menjadi harta ghulul (curang), yang menjadi landasan adalah hadits Nabi saw yang meriwayatkan ketika Nabi saw mengangkat Ibnu Utabiyah untuk menarik zakat Bani Sulaim. Setelah kembali dan menghadap Rasulullah, Ibnu Utabiyah berkata: “Ini untuk engkau dan ini adalah hadiah yang diberikan orang kepada saya, lalu Rasulullah bersabda:



Ini adalah (harta) untuk anda, dan ini (harta yang) dihadiahkan kepadaku. (Jika memang benar itu hadiah) apakah tidak sebaiknya ia duduk saja dirumah bapak atau ibunya, lalu (lihat) apakah hadiah itu akan diberikan kepadanya atau tidak?. Demi zat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, tidak akan ia membawa sesuatu melainkan dihari Kiamat nanti ia akan memikul (kesalahannya) diatas pundaknya (HR Bukhari).



Ada cuplikan tulisan teman di milis yang intinya dia menuliskan secara psikologis dan long term relationship (diluar hukum Aquran dan Alhadist) seperti ini.



“Secara psikologi seperti di kejar kejar uang/pemberian/parcel hari ini, bulan ini, atau tahun ini dll, Jadi pada saat kita sedang bekerja sudah ada setitik niat diluar keikhlasan (bekerja karena Ibadah lillahitaala) kalau nantinya ada hadian/pemberian/parcell. Dan bagi saya itu merupakan beban tersendiri karena secara tidak langsung kita sudah di permainkan oleh barang barang yang tidak tentu/pasti (kalau gaji kan sudah pasti). Dan sehari-hari kita pun akan lebih ringan melangkah tanpa adanya pikiran-pikiran tentang pemberian/parcell/refund fee dll semacamnya, yang lebih utama adalah kita menerima sesuai dengan gaji kita. Belum lagi harus sembunyi sembunyi dari teman sekantor, hanya untuk menghindari rasa iri dan dikemudian hari apabila ada yg tahu pasti akan merasa malu dan risi jadi bahan gunjingan orang”



InsyaAllah saya pribadi bisa menghadapinya, dan menjadi bahan renungan kita semua. Semoga kita dapat mengikuti kata hati. Biasanya hati akan gelisah dan resah. Kalaupun ada yang merasa hatinya tenang-tenang saja menerima, mudah-mudahan diberikan petunjuk olehNya..amien



Siapa saja yang kami beri tugas melakukan sesuatu pekerjaan dan kepadanya telah kami berikan rizki (gaji), maka yang diambil olehnya selain itu adalah kecurangan (HR Abu Dawud).

0 komentar:

Posting Komentar