Tahadduts bin ni’mah

Tahadduts bin ni’mah merupakan istilah yang sudah lazim dipakai untuk menggambarkan kebahagiaan seseorang atas kenikmatan yang diraihnya. Atas anugerah itu ia perlu menceritakan atau menyebut-nyebut dan memberitahukannya kepada orang lain sebagai implementasi rasa syukur yang mendalam. Perintah untuk menceritakan dan menyebut-nyebut kenikmatan pada ayat di atas, pertama kali memang ditujukan khusus untuk Rasulullah saw. Namun, perintah dalam ayat ini tetap berlaku umum berdasarkan kaedah “amrun lir Rasul Amrun li Ummatihi” (perintah yang ditujukan kepada Rasulullah, juga perintah yang berlaku untuk umatnya secara prioritas).

Abal Qasim

Abal Qasim
Julukan atau nama lain dari Nabi Muhammad, yang diambil dari nama putra beliau yang tertua yang bernama Qasim. Qasim meninggal dunia dalam usia balita, kira-kira 2 tahun sebelum Nabi diangkat menjadi Rasul.

adab Bersedekah

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer, Islam telah mewajibkan setiap muslim untuk berusaha dan bekerja semaksimal mungkin agar dapat memenuhi kebutuhan pokok yang menjadi tanggungannya.

Namun demikian, jika seseorang meski sudah berusaha tetapi tetap belum dapat memenuhi kebutuhan pokoknya karena tidak lagi memiliki harta/miskin, atau dia tidak mempunyai harta yang cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut/fakir, maka hukum Islam telah menjadikan orang tersebut wajib ditolong oleh orang lain agar ia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya dengan normal dalam arti rizkinya dititipkan Allah kepada orang lain.

Hanya saja sebagai perimbangan keadilan dan pahala, Islam menganjurkan orang yang memiliki harta lebih untuk mematuhi aturan-aturan atau adab dalam bershodaqah atau berzakat. Hal ini dimaksudkan agar orang yang membutuhkan harta dapat menikmati hartanya dengan baik, sementara orang yang bershodaqah juga mendapatkan pahala yang maksimal.

Adapun adab bershodaqah atau berzakat itu ada enam. Yaitu :
1. Menyegerakan berzakat atau bershodaqah ketika sudah waktunya. Hal ini untuk menampakkan rasa suka cita muzakki untuk memenuhi perintah Allah agar membahagiakan hati orang-orang fakir.

2. Menyembunyikan shodaqah yang akan diberikan dengan meminimalisir orang yang mengetahuinya, sebagai usaha amal bainya tidak dikotori oleh godaan perasaaan riya atau ingin terkenal. Disamping itu juga untuk menjaga perasaan mustahiq agar tidak terbuka rahasia akan kefakirannya.

3. Karena sebenarnya semiskin apapun seseorang, agama menganjurkan untuk selalu mencoba berusaha sendiri dan menyem-bunyikan kondisi perekonomian keluarganya. Akan tetapi, bila kita menemui orang yang meminta-minta kepada kita dihadapan orang banyak, maka kita tidak dianjurkan untuk meninggalkan shodaqah karena takut riya', kita tetap dianjurkan untuk menshodaqahinya karena orang yang meminta-minta tersebut tidak memiliki perasaan malu menampakkan kondisi dirinya atau bahkan menggunakannya sebagai profesinya. Namun apabila kita yakin tidak akan riya', kita dapat menampakkannya agar diketahui oleh banyak orang, dengan harapan orang-orang itu akan meneladaninya.

4. Tidak merusak shodaqahnya dengan mengungkit-ungkit kembali apa yang telah ia shodaqahkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah : Dan janganlah kamu membatalkan sedekahmu dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti.

5. Berapapun nilai harta yang disedekahkan, kita harus menganggapnya sedikit, karena kalau sampai kita menganggapnya banyak, maka kita akan ta'ajub dengan pemberian itu. Sementara ujub ini dapat menyebabkan kita takabur yang pada akhirnya dapat menghilangkan pahala dari shodaqah itu sendiri. Sebagian ulama menyatakan : Perbuatan baik tidak akan sempurna kecuali dengan tiga hal, yaitu ; menganggapnya ringan, menyegerakan dan menyembunyikannya.

6. Menyeleksi orang yang akan menerima zakat atau sedekah dan tidak hanya terpancang oleh delapan asnaf yang berhak menerima zakat. Hal ini lebih ditujukan agar muzakki tidak hanya mendapat pahala sedekah atau zakat saja. Orang-orang yang seharusnya diutamakan terlebih dahulu adalah:

a. Orang-orang yang lebih bertakwa. Mereka ini dipilih karena sesungguhnya menolong dengan harta untuk dipergunakan dijalan ketakwaan adalah termasuk berserikat dalam ketakwaan pula.
b. Orang-orang cerdik pandai. Karena menolong mereka ini sama saja ikut serta mengembangkan ilmu pengetahuan..
c. Orang yang akan menerima zakat/sedekah diketahui dan diyakini ketakwaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan rasa syukur yang ditunjukkan-nya ketika menerima zakat/sedekah dan selalu memandang segala nikmat yang dia terima hanya dari Allah semata.
d. Orang yang akan menerima zakat adalah orang yang selalu menyembunyikan kebutuhannya dan tidak mau menampakkan kemelaratannya. Dengan kata lain orang ini adalah seorang yang memiliki sifat muru'ah. Ketika nikmat yang dia dapat hilang dari sisinya, dia tetap tidak menampakkan kesedihan sama sekali.
e. Orang yang akan menerima zakat memang sedang dalam kesulitan yang berat karena sakit atau karena sebab yang lain hingga tidak dapat mela-kukan ibadah ataupun berjuang dijalan Allah.
f. Orang yang akan diberi shodaqah, diutamakan orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan. Dengan bershodaqah muzakki sekaligus menyambung persaudaraan/ silturrahim. Silaturrahim itu sendiri memiliki kandungan pahala yang tak terhitung banyaknya. Saudara maupun teman dekat juga diutamakan untuk didahulukan.

Keenam kelompok ini, memiliki tingkatan derajat masing-masing. Untuk itu kita dianjurkan untuk memilih atau mencari orang yang derajatnya lebih tinggi. Dengan begitu kita dapat mengumpulkan pahala yang banyak dengan bershodaqah. Bahkan kalau bisa kita mendapatkan orang yang mengumpulkan keenam sifat ini.

Setelah shodaqah dapat kita keluarkan, maka kita perlu mensyukurinya. Karena meski secara dhohir harta kita berkurang, namun hakekatnya harta yang harus dikeluarkan itu merupakan kotoran yang harus dibersihkan.

di ambil dari tulisan Achmad ibn Masduqie

sholat Tahajud

Solat Tahajud dikerjakan sepertiga malam (sekitar jam 1 sampai jelang waktu Shubuh). Dan dilakukan setelah tidur (tahajud artinya bangun tidur). Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaat, maksimal tidak terbatas (sampai waktu Shubuh). Dilakukan 2 rakaat satu salam. Karena dilakukan menjelang Shubuh sebaiknya di tutup dengan WItir 1 rakaat.

Dianjurkan membaca surat Al-kafirun dan Al-ikhlas, namun memungkinkan membaca surat lainnya.

Firman Allah dalam Al-Quran
: "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam syurga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah." ( Surah az-Zariat ayat 15-18 )

"Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Surah al-Isra' 17: 79)

membaca Ayat Al Qur'an

Walau pernah disebutkan membaca Al Qur'an sebagai amalan sunnah yang dianjurkan, sepertinya sudah selayaknya aku berusaha menjadikannya kewajiban (sunnah yang utama). Paling tidak seperti yang pernah di nasihatkan minimal 100 ayat sehari. Jika aku membacanya 15 ayat setiap habis sholat, minimal ba'da Shubuh, Dhuha, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, Witir, Tahajud. Sepertinya sudah 120 ayat yang aku baca. InsyaAllah aku bisa menjalankannya, maklum sholat witir dan tahajud belum menjadi rutinitas yang aku lakukan (masih bolong bolong seperti Dhuha)

Diriwayatkan membaca surat Munjiyat dalam setiap hari adalah utama. Surat Munjiyat yang di maksud adalah Surat As-Sajdah, Surat Yaasiin, Surat Fushshilat, Surat Ad-Dukhan, Surat Waqi'ah. Surat Al-Hasyr dan Surat Al-Mulk.

Dianjurkan juga pada waktu pafi dan sore hari untuk membaca ayat dan surat berikut sebanyak 3 kali :
- beberapa ayat dari permulaan surat Al-Hadid
- beberapa ayat dari terakhir surat Al-Hasyr
- Surat Al-Ikhlas
- Surat Al-Mu'awwidzatain (Al Falaq dan An Naas)

diambil dari kitab Nashaihul Ibad

amalan Sunnah yang utama

Ada nasehat dari kitab Nashaihul Ibad (Abdullah bin Mubarak) yang menyebutkan amalan sunnah yang utama, yaitu :

- Sholat Sunnah Rawatib 12 rakaat
- Berpuasa selama
3 hari di bulan Qomariah (tahun hijriyah)
- Membaca Al Qur'an (ada yang menyebutkan minimal 100 ayat dalam sehari)
- Bersedekah di hari Jum'at

Semestinya aku melakukan hal-hal sunnah lainnya yang mungkin aku bisa lakukan mumpung diberikan nikmat kesehatan olehNya. Karena aku ngga tau berapa dosa yang harus aku tutupi dengan amalan-amalan itu dan seberapa banyak amalan-amalan itu diterima di sisiNya..Hmm..aku hanya berharap banyak Allah menerima segala amalanku..Maafkan aku yang masih tak sempurna mencintaiMu ya Allah.

bacaan Dzikir dan Doa setelah sholat

beberapa bacaan doa setelah sholat

Membaca 'Istighfar' (Astaghfirullah/Aku mohon ampunan kepada Allah 3 kali dan membaca:
'Allahumma antas salaam waminkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroomi'
(Ya Allah Engkaulah Dzat Yang Selamat dari kekurangan dan cacat dan dari Engkaulah keselamatan itu, Maha Suci Engkau wahai Dzat Yang Maha Kaya dan Maha Sempurna).

Membaca zikir
"Laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'ala kulli syain qodiir"
(Tiada Tuhan selain Allah, Maha Esa Allah, Tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)

“Allahumma laa maani'a limaa 'a'thaita walaa mu'thia limaa mana'ta walaa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu."

Membaca Tasbih 33 kali, Tahmid 33 kali dan Takbir 33 kali
lalu pada hitungan keseratus membaca, "Laa ilaha illallohu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'ala kulli syain qadiir."

Membaca zikir/doa,
"Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika'.

Membaca ayat kursi
"Allahu laa Ilaaha Illa huwal hayyul qoyyuum, laa ta'khudzuhu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi, mandzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illa bi idznihi, ya'lamu maa baiina aidiihim wamaa kholfahum, walaa yuhiithuuna bisyain min 'ilmihi illa bimaa syaa'a, wasi'a kursiyyuhus samaawati wal ardho wa laa yauduhu hifdzuhumaa wahuwal 'aliyyul 'adziim'


(Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus [makhluk-Nya], tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar). Al-Baqarah ayat 255

berpuasa

Teringat dengan wasiat Baginda Rasulullah bahwa salah satu dari pintu-pintu kebaikan adalah melakukan puasa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ …
“Maukah aku tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, …” (HR. Tirmidzi, hadits ini hasan shohih)


Puasa dalam hadits ini merupakan perisai bagi seorang muslim baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, puasa adalah perisai dari perbuatan-perbuatan maksiat, sedangkan di akhirat nanti adalah perisai dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits Qudsi:


وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)

Puasa 6 hari di bulan Syawal

Oleh karena itu, untuk mendapatkan kecintaan Allah ta’ala, maka lakukanlah puasa sunnah setelah melakukan yang wajib. Di antara puasa sunnah yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam anjurkan setelah melakukan puasa wajib (puasa Ramadhan) adalah puasa enam hari di bulan Syawal.

Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)
“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

Puasa 3 hari di bulan-bulan Hijriyah

Pendapat Ibnu Mas’ud, Umar, Abu Dzar, Asy-Syafi’i, Abu Hanifah, Ahmad dan Ishaq bahwa puasa tiga hari ialah tanggal 13, 14 dan tanggal 15 (bulan Qomariah/Bulan tahun Hijriyah). Kecuali pada bulan Dzulhijah karena tanggal 13 bulan Dzulhijah termasuk hari Tasyrik, sehingga di bulan ini dianjurkan berpuasa pada tanggal 14,15 dan 16. (penjelasan dalam At Tuhfah)

Puasa Senin Kamis

Popularitas puasa senin kamis nyaris tak perlu dipertanyakan lagi.Inilah sunnah nabi yg memungkinkan umatnya mendapat manfaat puasa setiap minggu. Amalan ini memang sangat baik. Beberapa hadist nabi menjelaskan keutamannya. Abu Hurairah ra dg riwayat Ahmad menyebut bahwa nabi SAW paling sering berpuasa senin kamis.Ketika hal itu ditanyakan sahabat beliau menjawab, ''Seluruh amal dibentangkan pada hari senin dan kamis. Ketika itulah Allah SWT mengampuni setiap muslim atau mukmin kecuali yg melakukan dosa secara terang-terangan. Allah SWT berkata ,''tundalah untuknya''.


Dengan radaksi yang mirip sebuah hadist dari AISYAH ra. dan USAMAH menyebutkan bahwa kesungguhan Nabi melaksanakan puasa senin-kamis dikatakan beliau karena pada dua hari itulah amal manusia dilaporkan kepada ALLOH ROBBUL 'ALAMIN. ''Dan aku suka pada saat amalku dilaporkan aku sedang dalam keadaan berpuasa.''Garansi spiritual puasa senin kamis juga dapat dikaitkan dengan garannnsi yg diberikan kepada amalan lain.Sebagaimana Masyur diketahui , lewat hadist shohih, pada hari kiamat kelak orang yang berpuasa akan masuk syurga melalui pintu kusus yakni Ar-Rayyan.

Hadist riwayat Ibnu Majah menyebut, ''Segala sesuatu ada zakat pencucinya, sedangkan zakat jiwa itu adalah dengan berpuasa dan puasa itu separuh kesabaran.

Puasa Nabi Daud

Imam Bukhari meriwayatkan sebuah Hadis tentang puasa Daud ini yang artinya, "...puasalah sebaik-baik puasa, puasanya Daud! Dia berpuasa sehari dan berbuka sehari...". Imam Muslim dalam kitabnya juga meriwayatkan sebuah Hadis yang artinya, "Puasa yang paling disukai Allah adalah puasanya Daud as.: ia berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan salat yang paling disukai Allah adalah salatnya Daud; ia tidur separoh malam, beribadah sepertiga malam, dan tidur lagi seperenamnya."

Tapi jika dengan melakukan puasa Daud ini kewajiban kita kepada orang lain-semisal istri-menjadi terbengkalai, sebaiknya tidak melakukan puasa ini. Puasa ini sunnah sementara hak orang lain terhadap kita adalah kewajiban. Dahulukan kewajiban dari sunnah.

Selain itu tidak dianjurkan untuk 'puasa dahr' karena ditakutkan jika melakukan puasa ini orang akan melupakan kewajibannya atau mengabaikan hak orang lain, juga hak anggota tubuhnya sendiri. Maka puasa Daud adalah jalan tengah agar manusia tetap memperhatikan dunianya, bukan melulu akhirat. Keseimbangan dunia dan akhirat inilah yang diinginkan oleh Islam

sholat Dhuha

Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang juga bagian dari wasiat Bagian Rasulullah. Sholat sunnah ini dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik (kira-kira sekitar jam 8 sd jam 10.00 ).
Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : " Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya " ( HR.Hakim dan Thabrani ).
Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah )

Berikut doa Sholat Dhuha yang bisa kita renungkan keindahannya :

Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktuMU,
dan keagungan itu adalah keagunganMU,
dan keindahan itu adalah keindahanMU,
dan kekuatan itu adalah kekuatanMU,
dan perlindungan itu adalah perlindunganMU,
Ya Allah, jika rizkiku masih ! di atas langit,
maka turunkanlah,jika masih di dalam bumi,
maka keluarkanlah,jika masih sukar,
maka mudahkanlah,jika (ternyata) haram,
maka sucikanlah,jika masih jauh,
maka dekatkanlah,Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMU,
limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh.
Amiin Ya Robbal Alamiin.
InsyaAllah kita akan menjadi orang yang:
  • Tawaddhu’ [penuh dengan kerendahan hati alias tidak sombong (tinggi hati) - apapun pangkat dan kedudukan kita.
  • Percaya bahwa bekerja itu adalah bernilai ibadah , sehingga apapun yang menjadi tugas kita, seberat apapun, insyaalloh, akan mendapat ridho dan pertolongan dari Allah SWT.
  • Percaya segala sesuatu di dunia ini ada yang Maha dari segala-galanya.
  • Dihapuskan segala dosa meskipun dosa itu sebesar buih lautan. (Al-Hadist). InsyaAllah !!!

sholat witir

Sholat witir adalah salah satu wasiat dan ibadah yang di anjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sholat witir hukumnya sunnah muakkadah. Salat Witir disunnahkan setiap hari dan tidak hanya pada bulan Ramadhan. Witir artinya ganjil. Maka jumlah rakaatnya minimum satu rakaat dan maksimum 11 rakaat (1, 5, 7, 9, 11), ada yang menyampaikan yang paling sempurna adalah 3 rakaat.

Bila melaksanakan witir lebih tiga rakaat, maka dilakukan setiap dua rakaat salam dan ditutup dengan satu rakaat. Bila melaksanakan tiga rakaat boleh dilakukan langsung rakaat seperti sholat maghrib. Tetapi sebagian ulama melihat bahwa dipisah lebih utama, yaitu dua rakaat salam lalu satu rakaat, karena ada hadist yang mengatakan

"Janganlah menyamakan witirmu dengan Maghrib".

Hadist tersebut diriwayatkan oleh Baihaqi dan beliau berkata rawinya bisa dipercaya. Akan tetapi tiga rakaat berturu-turut lebih utama dibandingkan hanya satu rakaat.

Qadli Abu Tayyib mengatakan bahwa witir satu rakaat hukumnya makruh. Tentu ini bertentangan dengan hadist sahih riwayat Abu Dawud dan Nasai yang mengatakan "Barangsiapa ingin witir 5 rakaat silahkan, barangsiapa ingin witir 3 rakaat silahkan dan barangsiapa ingin witir 1 rakaat silahkan".

Waktunya adalah mulai setelah salat Isya' sampai dengan salat Subuh. Kalau seseorang merasa khawatir akan tidak melaksanakan salat witir di tengah atau akhir malam, maka ia sebaiknya melaksanakannya setelah salat Isya', atau setelah salat Tarawih pada bulan Ramadhan.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa mengira tidak akan bangun malam, maka hendaknya ia berwitir pada awal malam, barangsiapa merasa yakin bisa bangun malam, maka hendaknya ia berwitir di akhir malam karena salat akhir malam dihadiri malaikat" (H.R. Muslim, Ahmad, Tirmizi).
Sholat witir tidak disunnahkan berjamaah, kecuali bersama dengan sholat tarawih. Surat yang disunnahkan dibaca dalam witir 3 rakaat adalah "Sabbih-isma Rabiika", Al-Kafiruun dan rakaat ketiga al-Ikhlas dan Muawwidzatain

wasiat Rasulullah SAW

Terdapat sebuah Hadist sebagai berikut : Berkata Abu Hurairah ra : “Kekasihku Nabi SAW mewasiatkan tiga perkara kepadaku :

  1. Supaya saya berpuasa tiga hari tiap-tiap bulan.
  2. Supaya saya mengerjakan Shalat Dhuha.
  3. Supaya saya mengerjakan Shalat witir sebelum tidur tiap-tiap malam.” (HR Bukhari dan Muslim)

Puasa

Pendapat Ibnu Mas’ud, Umar, Abu Dzar, Asy-Syafi’i, Abu Hanifah, Ahmad dan Ishaq bahwa puasa tiga hari ialah tanggal 13, 14 dan tanggal 15 (bulan Qomariah/Bulan tahun Hijriyah). Kecuali pada bulan Dzulhijah karena tanggal 13 bulan Dzulhijah termasuk hari Tasyrik, sehingga di bulan ini dianjurkan berpuasa pada tanggal 14,15 dan 16. (penjelasan dalam At Tuhfah)

Sholat Dhuha

Nabi SAW bersabda :“Pada tiap pagi dianjurkan atas diri seseorang dari kamu untuk bersedekah, maka tiap-tiap tasbih itu termasuk sedekah dan tiap-tiap tahmid (puji) itu sedekah. Pada tiap-tiap tahlil pun sedekah dan tiap-tiap menyuruh kepada kebaikan itu juga sedekah. Begitu pula mencegah kemungkaran itu sedekah. Namun diantara semua itu cukuplah sebagai penggantinya ialah mengerjakan dua raka’at Dhuha.” (HR Muslim dan Abu Dzar)

Sholat Witir

“Shalat witir itu bukan suatu keharusan, seperti halnya shalat fardhu, tetapi itu sunnat yang dibiasakan oleh Rasulullah SAW.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Tirmidzi)

Sementara sahabat Jabir bin Abdullah ra berkata:

“Rasulullah SAW bertanya kepada Abu Bakar ra : ‘Kapan kau berwitir?’ Abu Bakar menjawab : "Pada awal malam setelah shalat atamah (Isya)’. ‘Kalau kamu, hai Umar?’ Tanya beliau. Umar ra menjawab : ‘Pada akhir malam’. Maka Nabi SAW bersabda : ‘Wahai Abu Bakar, kau telah bersikap hati-hati, sedangkan kau, hai Umar, telah bersikap dengan penuh kesungguhan.’ “(HR Ibnu Majah)

pelajaran yang di dapat Hatim Al Asham

Sebuah kisah Hatim Al Asham, murid Syaqiq Al Balkhi r.a. yang menceritakan pelajaran yang dia dapat setelah 30 tahun berguru dengan Syaqiq Al Balkhi r.a.

Pertama
, saya melihat bahwa semua manusia ini mempunyai kekasih, dan ia akan menyertainya selama hidupnya sampai akhir umurnya, tetapi kekasih itu tidak mau mengikutinya masuk ke liang kubur. Oleh karenanya, saya memutuskan hanya mencintai perbuatan yang baik dan akhlaq yang luhur, sebab hanya itulah yang akan menyertai saya masuk ke liang kubur.

Kedua, saya berfikir tentang firman Allah SWT :
Dan adapun orang2 yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (Q.S.An Naazi’aat : 40-41)

Dengan meyakini secara mendalam akan kebenaran firman Allah SWT ini, maka sadarlah saya, bahwa saya harus berjuang untuk melawan hawa nafsu, sehingga saya tetap dan tenang dalam melakukan ibadah.

Ketiga, saya melihat kepada semua makhluk ini, maka tahulah saya bahwa setiap orang memiliki sesuatu yang dianggapnya berharga, maka disanjung-sanjungnyalah serta dijaganya baik-baik sesuatu yang dianggapnya berharga tersebut, kemudian saya ingat firman Allah SWT :

Apa yang disisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. (Q.S.An Nahl : 96)
Dengan meyakini arti dan kebenaran firman Allah SWT ini, maka saya menentukan, tiap2 saya mendapatkan sesuatu yang bernilai dan berharga, segeralah saya hadapkan kepada Allah SWT agar menjadi kekal dan terjaga.

Keempat, saya memperhatikan semua makhluk ini, maka saya lihat tiap2 orang menghadapkan wajahnya kepada harta, kewibawaan, kemuliaan dan nasab keturunan. Selanjutnya saya selidiki dalam2 kesemuanya itu, maka saya ketahui bahwa semuanya itu hanyalah kosong belaka. Selanjutnya saya teringat pula firman Allah AWT :

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. (Q.S.Al Hujurat : 13)

Maka saya memegang teguh dengan sekuat tenaga untuk bertakwa kepada Allah SWT, agar saya menjadi orang yang mulia di sisi Allah SWT.
Kelima, saya melihat bahwa semua orang ini saling cela-mencela satu sama lain dan juga saling laknat-melaknati. Saya mengetahui dengan jelas, bahwa semua perbuatan itu bersumber pada rasa dengki, dan saya ingat firman Allah SWT :

Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia ini.(Q.S.Az Zukhruf : 32)

Maka saya memutuskan untuk menjauhi rasa dengki, dan saya jauhi pergaulan dengan orang banyak. Saya meyakini benar2 bahwa pembagian rejeki itu di tangan Allah. Dan saya tinggalkan sejauh mungkin rasa permusuhan dari siapa dan pada siapapun.

Keenam, saya ketahui dengan jelas, bahwa manusia ini gemar sekali saling bunuh-membunuh serta pula saling serang-menyerang. Kemudian saya menjadi teringat akan firman Allah SWT :

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu). (Q.S.Faathir : 6)
Maka saya pun memusuhinya dan sungguh2 berhati-hati dalam menghadapinya. Allah SWT telah memastikan bahwa syaitan itu adalah musuh saya, maka bagi saya tidak ada makhluk lain yang menjadi musuh saya kecuali syaitan!

Ketujuh, saya mengetahui bahwa semua orang mencari sepotong roti, yang karenanya ia merelakan dirinya menjadi hina, dan melakukan perbuatan yang terlarang. Kemudian teringatlah saya akan firman Allah SWT :

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya. (Q.S.Hud : 6)

Oleh karenanya, segenap perhatian dan perbuatan saya, saya arahkan kepada yang serba untuk Allah SWT. Saya tinggalkan semua kepentingan saya sendiri dan menyerahkan kesemuanya kepada Allah SWT. Kedelapan, saya melihat makhluk di atas bumi ini semuanya saling menggantungkan diri satu sama lain, baik dalam urusan sawah dan ladangnya, dalam hal teknik dan karyanya, dalam hal kesehatan badannya, maupun dalam berbagai hal lainnya. Kemudian teringatlah saya akan firman Allah SWT : Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (Q.S.Ath Thalaaq : 3)
Oleh karenanya, maka saya bertawakkal kepada Allah SWT. Karena Dia-lah yang menjamin rejeki saya”.

Habislah sudah jawaban Hatim Al Asham kepada gurunya, selanjutnya gurunya menyatakan : semoga engkau mendapat taufik dari Allah, wahai Hatim! Aku sendiri telah mempelajari ilmu2 yang terkandung di dalam Kitab Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an yang agung. Aku dapat mengetahui bahwa segala macam kebaikan yang termaktub di dalam kitab2 tersebut adalah berkisar pada delapan masalah tadi. Dan barangsiapa dapat mengamalkan delapan masalah itu berarti telah dapat mengamalkan isi dari empat Kitab tersebut”.

Dikutip dari Ihya’ ‘Ulumuddin by: Imam Al-Ghazali

pesan Allah kepada Nabi 'Uzair

Diriwayatkan bahwa Allah telah berfirman kepada Nabi 'Uzair :

Wahai 'Uzair
Jika engkau melakukan dosa kecil, maka janganlah melihat kecilnya dosa, tapi lihatlah kepada Dzat yang engkau durhakai

jika engkau memperoleh kebaikan sedikit, maka janganlah engkau melihat kecilnya kebaikan, tetapi lihatlah kepada Dzat yang telah memberikan rizki itu kepadamu

jika engkau tertimpah musibah, maka janganlah engkau mengadukan Aku kepada makhluk-Ku, sebab Aku juga tidak pernah mengadukanmu kepada para malaikat-Ku ketika engkau berbuat maksiat kepada-Ku "

golongan yang dalam naungan 'Arsy

Rasulullah SAW bersabda

"Tiga Golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan 'Arsy-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya yaitu
  1. orang yang tetap menyempurnakan wudhu'nya meskipn keadaannya tidak menyenangkan
  2. orang yang tetap berangkat ke mesjid meskipun cuacanya gelap
  3. orang yang senang memberi makan orang kelaparan "

Semoga kita bisa mengamalkannya...amien

tiga hal yang harus diwaspadai

Diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa beliau pernah bersabda :

" Barang siapa di pagi hari mengeluhkan kesulitan hidupnya (kepada orang lain), berarti seakan-akan di a mengeluhkan Rabbnya.

Barang siapa di pagi hari bersedih karena urusan duniawi-nya, berarti sunggu di pagi itu dia tidak puasa dengan ketetapan Allah.

Barang siapa menghormati seseorang karena kekayaannya, sungguh telah lenyaplah duapertiga agamanya "


shikayah (pengaduan) atas nasih buruk kepada orang lain bertanda tidak ridha atas bagian yang telah diberikan oleh Allah SWT. Hanya kepadaNyalah kita melakukan Shikayah termasuk bentuk do'a

Rasulullah SAW pernah bersabda :

Maukah aku ajarkan kepada kalia bebeberapa kalimat yang diucapkan oleh Nabi Musa ketika menyeberangi laut bersama Bani Israil? kami (para sahabat) menjawab : " tentu saja mau ya Rasulullah. Beliau bersabda : Bacalah

"Alloohumma lakal hamdu wa ilaikal musytakaa, wa antal musta'aan, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil aliyyil azhiim"

Ya Allah segala puji hanya bagiMu, hanya kepada-Mulah kami mengadu, dan hanya kepada-Mulah kami memohon pertolongan. Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung"

sibuk dengan dunia

seorang penyair berkata (di ambil dari kitab nashaihul ibad) :

Wahai orang yang sibuk dengan dunia,
sungguh ia telah tertipu oleh panjangnya angan-angan
Atau selalu berada dalam kelalaian hingga ajal mendekatinya

Kematian itu datang tanpa pemberitahuan,
balasan amal perbuatan menanti di alam kubur
Bersabarlah dalam menghadapi kesusahan dunia,
sebab tiada kematian kecuali jika ajalnya

Dalam potongan sabda Rasululullah SAW :

....cara menjauhi kesenangan duniawi adalah dengan sedikit makan dan tidak terlalu kenyang serta tidak suka dipuji orang. Barang siapa yang suka di puji orangm berarti dia menyukai dunia dan kesenangannya...

Hmm..sepertinya puasa salah satu cara menjalankan anjuran Baginda Rasul



5 kali seruan Kubur setiap hari kepada Manusia...

  • Aku rumah yang terpencil,maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
  • Aku rumah yang gelap,maka terangilah aku dengan selalu sholat malam.
  • Aku rumah penuh dengan tanah dan debu, bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
  • Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.
  • Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka banyaklah bacaan "Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu dapat jawaban kepadanya.