Dzikir adalah senjata

Banyak orang yang mengeluhkan berbagai macam kelelahan, kejenuhan, permasalahan hidup yang menjadi penghalang diri mereka di hadapan agama yang benar. Mereka mengatakan bahwa setiap ada keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah, timbul pula keinginan untuk kembali kepada kemaksiatan. Padahal, obatnya satu dan amat mudah sekali yaitu berdzikir kepada Allah!

Mungkin ada yang mencibir, menganggap rendah. Tapi ingatlah obat itu sangat mujarab. Sebab, Allah memberikan kepada manusia dua buah senjata yang selama hidup tidak boleh terlepas dari tangan. Senjata pertama adalah berdoa sedangkan senjata kedua adalah berdzikir kepada AlLAH. Kalau keduanya terlepas dari tangan maka musuh besar manusia yang tidak lain adalah setan akan menaklukkan kita.

Tadi dikatakan dzikir adalah ibadah yang mudah sekali dan sangat disukai oleh Allah. Namun sebenarnya ada suatu syaratnya yaitu jumlah yang banyak! inilah perbedaan antara ibadah dzikir dan ibadah lainnya yang jumlahnya terbatas. Maka kalau ada orang yang berakata “Hari ini aku telah berdzikir kepada Allah” kita akan kaget dan berkata “astaghfirullah, berdzikir hanya satu hari saja?

Mengapa harus banyak, inilah pertanyaan yang ada di benak kita semua. Apa kaitan ibadah ini dengan jumlah yang banyak itu? Ini juga menjadi pertanyaan kita semua.

Setelah mencari-cari tahu, mungkin ini yang pas sebagai jawabannya. Kata Dzikir berarti “tidak lupa” atau bisa juga lawan kata dari “Lupa”. Sementara arti ibadah Dzikir yang kita bahas di awal adalah “ingat kepada Allah”. Oleh karena itu ber-dzikir tidak cukup dilakukan sehari atau sekali kali.

Dalam cerita lain, seorang Tabi’in diceritakan bahwa ia berdzikir kepada Allah dan bertasbih sebanyak lima ratus kali (500x) setiap hari. Tentu kita tidak diharuskan untuk menyamainya, tetapi kita senantiasa berusaha dan berupaya . Semoga senjata di tangan kita semakin tajam


0 komentar:

Posting Komentar