Ibadah yang membekas

Pada hakikatnya, ibadah ritual, apa pun bentuknya, seperti yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya—mengikuti alur pemikiran kaum ulama diharapkan dapat membekas di dalam jiwa pelakunya melalui upaya-upaya peresapan nilai-nilai mulia yang terkandung di dalamnya. Tetapi, saat ini nilai-nilai yang diresapi itu juga belum melahirkan dampak positif dalam bentuk hasil nyata kemanfaatan yang bernilai lebih baik jika terbatas hanya pada perolehan kemanfaatan untuk diri sendiri. Mungkin saya dan kita semua harus berusaha semoga nilai-nilai yang telah diresapi harus diaktualisasikan ke dalam bentuk amaliah positif kehidupan nyata.

Singkat kata, ibadah ritual, seperti shalat, puasa, zakat, atau haji, harus pula memberikan dampak positif bagi orang lain, tidak hanya bagi diri sendiri. Ibadah shalat, misalnya, jika diresapi maknanya secara lebih mendalam, lalu nilai-nilainya membekas dan diterapkan dalam kehidupan sosial, maka dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat. Inilah manfaat nyata yang disebutkan oleh Allah di dalam firman-Nya, “Dirikanlah shalat. Sesungguhnya, shalat itu mencegah keburukan dan kemungkaran.” (QS Al-‘Ankabut [29]: 45).

0 komentar:

Posting Komentar