Memelihara kesadaran



Assalamualaykum akhi dan ukhti….Senang bisa manuangkannya dalam tulisan, ingin buru-buru berbagi apa yang telah aku dapatkan. Semoga bisa mengingatkan aku dan bermanfaat buat orang lain. Karena senantiasa selalu inget dengan salah satu ayat dalam Al Quran yang sebenarnya belum hapal arabnya, yang pasti ada pada surat Al Ghassiyah (QS 88 ayat 21 dan 22) :


Maka berilah peringatan, karena Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka (QS 88:21-22)

Hidup di dunia hanyalah sebentar, pada kajian terpisah gambaran umur manusia di dunia ini jika dibandingkan dengan waktunya akhirat hanya sekitar 2.5 jam itu juga kalo umur rata-rata manusia di dunia adalah 100 tahun (insyaAllah detailnya akan aku sampaikan terpisah). Yang pasti hal ini menggambarkan betapa singkatnya dunia ini. Benar kata pepatah yang pernah aku dengar “Dunia hanya persinggahan, maka ambillah bekalmu seperlunya”.


InsyaAllah aku dan kita semua tetap memelihara kesadaran dalam beragama tetap tinggi. Kita coba selalu senantiasa menjaga semangatnya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaganya dan sebaiknya kita konsisten :

Tekad di pagi hari
Dengan segenap kesungguhan hati, seusai sholat Shubuh kita bertekad untuk mengontrol hawa nafsu kita dan akan bertindak sesuai dengan aturan-aturan yang Allah berikan baik jalur hablum minallah maupun pada jalur hablum minannas. Menyadari bahwa sepanjang hari ini akan menghadapi ujian-ujian Allah (bergunjing, suudzon, dengki, malas sholat apalagi tepat waktu, dan banyak lagi). Semoga kita bisa memanfaatkan ujian-ujian Allah sebagai ladang pahala.

Kerja Ibadah vs Sholat Ibadah
Tempatkanlah panggilan Sholat sebagai yang utama. Lakukanlah Sholat Dzuhur dan Ashar sebagai hal utama di sela perjalanan hari kita. Kerja memang ibadah tapi sholat juga utamanya ibadah. Walau kita semua harus jujur benarkah hati kita memahami yang dimaksud dengan kerja adalah ibadah, mungkin kita perlu melihat kembali tujuan kita bekerja. Kalau kerja yang kita anggap adalah ibadah sampai menghalangi kita untuk melakukan ibadah utama yaitu Sholat, jika kerja kita mengabaikan panggilan sang Maha Pencipta, sang Maha Pemberi Rejeki mungkin tak selayaknya kerja itu dikatakan ibadah. Apalagi jika kita sampai melewatkan sholat itu..Astagfirullah. Bukannya tidak boleh mengerjakan Sholat di tengah waktu sholat maupun menjelang akhir waktu. Allah telah memberikan ruang waktu masing-masing waktu sholat untuk memberikan kemudahan buat umat Islam. Namun InsyaAllah, Allah akan memberikan petunjuknya buat kita semua untuk mengertinya sholat di awal waktu.

Evaluasi perjalanan di hari ini
Seusai sholat Isya, insyaAllah aku dan kita semua bisa mengevaluasi perilaku dan perbuatan yang telah dijalani, mulai dari pagi sampai dengan sore hari ini. Mengakui kegagalan-kegagaln dalam mengatasi ujian-ujian Allah, memohon ampun kepada Al Ghofur. Dan kita kembali berniat insyaAllah besok akan tampil lebih baik. Niat lebih baik dari perbuatannya.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr QS 59 : 18)

Sediakan waktu untuk merenung kematian
Sediakanlah waktu untuk merenung kematian. Jadi ingat banget dengan nasihat yang diberikan oleh Ustad Ahmad Sarwat dikala chatting sama beliau. Pak Ustad..berilah saya sebuah nasihat untuk tetap istiqomah, Ustad memberikan nasihatnya “selalu ingatlah kematian, kematian akan menjemput kita kapanpun”. Subhanallah dan Alhamdulilah nasihat itu selalu teringat.

Umar bin Khatab ra. pernah berkata : “ Hitunglah dirimu sebelum dihitung dan timbanglah dirimu sebelum ditimbang”

Semoga kita tidak terjebak dalam kesibukan dunia ini. Terjebak mati-matian mengumpulkan harta untuk memenuhi hawa nafsu. Semoga kita bisa memupuk keyakinan akan mati ini, hidup adalah kesempatan dan jadikanlah ia sebagai persiapan.

Ada petikan dari perkataan seseorang yang dikenal dengan ahli hikmah yang intinya seperti ini
“…orang yang lupa mati itu seperti sapi yang sedang lahap memakan rumputan segar. Meskipun tempat penjagalan ada beberapa meter dari tempatnya makan. Kalau saja sapi itu dapat berfikir bahwa gilirannya dijagal tinggal beberapa menit lagi, niscaya nafsu makannya akan hilang dan pasti sapi itu berupaya untuk melarikan diri dari tempat itu…’

Menjelang tidur..tutuplah dengan amalan ibadah, anggaplah tidur sebagai kematian sehingga kita menutup hidup ini dengan amalah ibadah, entah itu berdoa menjelang tidur, sholat witir selepas isya dan sebagainya. “Maafkanlah orang-orang disekitarmu, ampunilah mereka jika mereka telah menyakiti hatimu dan berdoalah buat mereka” sebelum pejamkan mata. Kemudian niatkan untuk bangun lebih pagi dengan harapan bisa melakukan sholat malam dan Shubuh tepat waktu. InsyaAllah kembali kita bisa niatkan dan bertekad untuk menjalankan hari-hari dengan lebih baik sesuai dengan aturan Allah SWT dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Aku bukan orang yang lebih baik dari kalian, tapi hanya berniat tulus untuk menyampaikan peringatan buat kebaikan diriku pribadi dan kita semua

0 komentar:

Posting Komentar